Khalifah di dalam Islam adalah pemimpin yang diberikan kepada penerus perjuangan dakwah baginda nabi. Perjuangan Islam cerdas para khalifah yang dikenal dengan khulafaur-rasyidin setelah kewafatan Nabi Muhammad saw. Namun, pernahkah kita mencari atau mencari di google, apakah ada yang menjadi Khalifah Islam Sekarang?
"Khalifah Islam saat ini menunjuk pada Hazrat Mirza Masroor Ahmad. Beliau tidak lain adalah pemimpin nama internasional komunitas muslim Ahmadiyah. Organisasi tersebut, terikat tertulis pada situs resminya di Indonesia, memiliki seorang khalifah sebagai pemimpin rohani, yang saat ini sudah berada pada kepemimpinan khalifah kelima . " Dilansir dari Wikipedia.
Akhlak sempurna yang dimiliki oleh Baginda Nabi Muhammad salallaahu alaihi wasallam, benar-benar terikat semangat juang yang besar kepada para penerusnya. Tidak hanya pada diri khalifah saja, namun juga kepada para pengikutnya. Motivasi yang besar untuk menyesuaikan setiap perilaku dan perkataan Sang Teladan, menjadikan sebagian besar umat berlomba-lomba dalam melakukan permintaan.
Gelar khalifah adalah sebuah penghormatan bagi mereka yang didapuk untuk memimpin segolongan orang-orang yang beriman, yang juga disebut Amirul Mukminin. Gelar tersebut mulai digunakan ketika periode khalifah kedua, dan terus dipakai oleh seluruh khalifah selanjutnya. Hal ini berarti, sistem khilafat seharusnya berjalan dengan dasar yang mempedomani seseorang dalam hal keimanan.
Jika kita menilik sebuah artikel yang dikutip dari web Ahmadiyah.id tentang konsep khilafah, Al-Qur'an menggunakan kata Khulafa untuk mengisyaratkan sebuah perlakuan khusus kepada orang yang bertakwa dan memiliki anugerah rohani. Sebuah makna yang dalam, karena hal ini berarti, orang yang memiliki gelar khalifah adalah mereka yang memiliki kedekatan dengan Allah Taala.
Gelar khalifah adalah sebuah penghormatan bagi mereka yang didapuk untuk memimpin segolongan orang-orang yang beriman, yang juga disebut Amirul Mukminin. Gelar tersebut mulai digunakan ketika periode khalifah kedua, dan terus dipakai oleh seluruh khalifah selanjutnya. Hal ini berarti, sistem khilafat seharusnya berjalan dengan dasar yang mempedomani seseorang dalam hal keimanan.
Jika kita menilik sebuah artikel yang dikutip dari web Ahmadiyah.id tentang konsep khilafah, Al-Qur'an menggunakan kata Khulafa untuk mengisyaratkan sebuah perlakuan khusus kepada orang yang bertakwa dan memiliki anugerah rohani. Sebuah makna yang dalam, karena hal ini berarti, orang yang memiliki gelar khalifah adalah mereka yang memiliki kedekatan dengan Allah Taala.
Khalifah Islam Saat Ini adalah?
Kembali kepada pertanyaan sebagian besar umat Islam tentang 'Siapa Khalifah Islam Sekarang', maka seharusnya kita turut mengkaji kondisi umat Islam saat ini, sebagai media utama untuk menerima kehadiran Khalifah Islam selanjutnya. Ditentukan pemimpin untuk pembantuan kesemrawutan, demikianlah seorang khalifah pasti hadir di tengah kondisi akhlak para mukmin mulai bergeser.
Hadirnya seorang khalifah pasti akan berhubungan dengan kondisi moral alih-alih pemerintahan dan politik. Hal itu karena, khilafah dan kenabian memiliki tujuan yang sejalan, 'Khilafah' ala minhajin-nubuwwah ', khilafah yang mengikuti jejak kenabian. Maka seorang penerus sejati dari kenabian, tentu tidak akan meniggalkan perilaku dan kebiasaan yang dilakukan oleh nabi, dan memimpin umat seperti cara nabi melakukan.
Ada puluhan negara di dunia, namun tak satupun yang memiliki khalifah. Tentu saja, semua karena pengejawantahan khalifah yang keliru dan disejajarkan dengan kepala negara atau pemimpin pemerintahan belaka. Tujuan yang demikian, tidak akan membawa umat Islam kembali kepada kemenangan, karena berdirinya kekhalifahan yang dimotori dengan cara-cara perang dan pemberontakan.
Perhatikan bagaimana Iran menyeruak dengan pola pemerintahan berdasarkan agama Islam, dengan mengikuti ajaran Syiah. Teritori berdiri tanpa pernah berhasil menunjuk siapa khalifahnya dan bagaimana harus menjalankan sistem pemerintahannya. Lebih jauh, pemberontakan dan peperangan meledak, bahkan melibatkan negara super power Amerika yang tidak terganggu dengan misi negara Islam Iran.
Sistem pemerintahan kekhalifahan, belum berhasil seperti yang diharapkan Islam. Tentu saja tidak akan berhasil, karena hal ini tidak sejalan dengan nubuwatan mengenai kekhalifahan, yang seharusnya hanya fokus kepada pembenahan akhlak dan rohani umat. Khalifah-khalifah duniawi hanya akan membuat banyak wilayah tergulung ke dalam ombak peperangan yang semakin membesar.
Khalifah Islam Ahmadiyah sekarang.
Rujukan Wikipedia yang menyebutkan nama Hazrat Mirza Masroor Ahmad, adalah sebuah tanda tanya besar yang harus dijawab dengan damai dan jauh dari prasangka. Bagaimana sebuah organisasi yang berawal dari Qadian, memiliki sebuah pola kekhalifahan yang langgeng sejak tahun 1889. Sudah lebih dari seabad komunitas muslim ini berdiri dan terus meluas.
Hazrat Mirza Masroor Ahmad adalah khalifah kelima yang mengerjakan perjuangan dakwah Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, sang pendiri Ahmadiyah. Hal ini berarti, ada kelanggengan kepemimpinan di bawah tampuk Ahmadiyah, yang telah terkenal di 220 negara, tanpa satu negara pun yang mereka kuasai pemerintahannya.
Sebuah hikmah yang perlu kita renungkan bersama, bahwa benar khalifah rohanilah yang diinginkan berdiri tegak di bumi. Mereka menjunjung tinggi slogan Love for All Hatred for None, sebagai bentuk kontemplasi perlunya kehidupan yang damai di muka bumi, sesama tanpa perbedaan latar belakang ras, budaya, agama, dan memberikan kesempatan yang sama bagi pihak yang sesuai keyakinan mereka.
Bukan benar-benar slogan ucapan, faktanya tak kemanusiaan yang dilakukan, pesan-pesan perdamaian yang disampaikan, dan anjuran untuk mencintai tanah air dan taat kepada pemerintah sebagai bagian dari keimanan. Tentu saja, hal tersebut juga dilakukan karena mencari keridhoan Allah sendiri-sendiri, selalu dinasihatkan oleh pimpinan mereka, Sang Khalifah Islam saat ini.
Cerita Nabi Muhammad Menerima Wahyu Al Quran Pertama Kali. Dan Apa Hikmahnya Bagi Umat Islam. Kisah Nabi Muhammad Menerima Wahyu Pertama Kali di Bulan Ramadhan. dan Peristiwa Nuzulul Quran Yang di peringati setiap tahunnya pada 17 Ramadhan pada bulan Ramadhan.
Cerita Nabi Muhammad SAW sangat menarik untuk diikuti dan dijadikan sebagai baru bagi hidup seluruh umat Islam. Sebagai pemimpin seluruh orang muslim, banyak sekali keteladan Nabi Muhammad SAW yang dapat menjadikan kita menjadi manusia yang lebih baik.
Allah SWT telah menakdirkan Nabi Muhammad SAW sebagai manusia yang paling agung dan paling berpengaruh sepanjang sejarah umat manusia. Beliau lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun gajah, atau bertepatan dengan 20 April 570 Masehi.
Kebiasaan Puasa Rasulullah di Bulan Ramadan yang Perlu Diteladani Kisah Jenaka Saat Rasulullah Balas Keisengan Ali bin Abi ThalibDoa Nabi Muhammad SAW Sembuhkan Bagian Tubuh yang Sakit
, Cerita Nabi Muhammad SAW saat menerima wahyu pertama yang menakjubkan. Wahyu pertama itu menjadi pembuka wahyu-wahyu selanjutnya turun, dan menjadi baru kehidupan seluruh umat Islam, yaitu Al-Quran.
Kisah Nabi Muhammad Menerima Wahyu, asal muasal Nuzulul Quran. Dari kisah Nabi Muhammad dan Wahyu Pertama bisa dipetik
Pelajaran bahwa Allah Menhendaki Umatnya Mempekaya pengetahuna dengan banyak belajar alquran.
Cerita Nabi Muahham SAW saat Menerima Wahyu Pertama dan Hikmahnya Untuk Umasi Islam Di Seluruh Dunia. Sangat menarik Memang untuk diikuti dan dijadikan sebagai baru bagi hidup seluruh umat Islam. Sebagai pemimpin seluruh orang muslim, banyak sekali keteladan Nabi Muhammad SAW yang dapat menjadikan kita menjadi manusia yang lebih baik.
Allah SWT telah menakdirkan Nabi Muhammad SAW sebagai manusia yang paling agung dan paling berpengaruh sepanjang sejarah umat manusia. Beliau lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun gajah, atau bertepatan dengan 20 April 570 Masehi.
Nuzulul Quran Kisah Nabi Muhammad Menerima Wahyu Pertama. tiga teori tentang turunnya Alquran. Yang pertama, Alquran memang diturunkan dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia), dan hal ini terjadi pada Lailatul Qadar. Namun, kemudian ayat demi ayat Alquran diturunkan secara bertahap ke bumi. Turunnya Alquran pertama kali ke bumi inilah yang kemudian disebut Nuzulul Quran.
Menurut perkataan Ibnu Abbas ra, bahwa "Alquran itu diturunkan pada bulan Ramadhan pada Lailatul Qadar secara sekaligus, kemudian diturunkan lagi berdasarkan masa turunnya sebagian demi sebagian secara berangsur pada beberapa bulan dan hari.”
Kedua, bahwa Alquran diturunkan ke langit dunia selama 20 malam Lailatul Qadar dalam 20 tahun, sementara Lailatul Qadar hanya turun sekali dalam peningkatan. Setelah itu ayat-ayat Alquran tersebut dibacakan kepada Nabi Muhammad sesuai dengan kebutuhan umat.
Teori berikutnya, teori ketiga, menyatakan bahwa Alquran turun pertama kali pada Lailatul Qadar. Selanjutnya, Alquran diturunkan ke bumi secara bertahap dalam waktu yang berbeda-beda. Dari ketiga teori tersebut, yang paling banyak dianut adalah teori pertama.
Setelah Rasulullah menerima wahyu pertama, beberapa orang dari kerabat dan sahabat menerapkan Islam paling awal. Mereka adalah sebuah jemaah kecil yang secara diam-diam bertekad, Nur Ilahi kepada orang-orang.
Ketika masyarakat dan pemimpin Mekah mendengar perihal jemaah kecil ini, mereka menertawakan dan menganggap orang-orang yang berada di dalam jemaah kecil ini sudah menjadi gila sehingga tidak perlu mengkhawatirkan gerakan jemaah kecil ini.
Namun, seiring dengan berlalunya waktu, kebenaran mulai menyingsing dan seperti yang dikabarkan Nabi Yesaya lama sebelum itu, "hukum ditambah hukum, hukum di atas hukum, syariat di atas syariat, syariat disusul syariat, baris demi baris, baris di atas baris, di sini Sedikit, di sana sedikit, "seperti inilah ayat-ayat mulai turun kepada Rasulullah saw.
Kemudian, Tuhan mulai "menampakkan" dukungan-Nya. Para pemuda mulai tercengang; para pencari kebenaran mulai gelisah dan penasaran. Cemoohan dan ejekan mulai tumbuh menjadi pengakuan dan kekaguman. Para budak, pemuda, perempuan yang malang mulai berkumpul di sekitar Rasulullah saw.
Sebab, dalam amanah dan ajarannya terkandung harapan bagi orang-orang yang terhina, putus asa, dan para pemuda. Para perempuan memandang inilah waktunya untuk menegakkan kembali hak-hak mereka. Para budak melihat hari-hari kemerdekaan mereka telah datang. Para pemuda merasa jalan menuju terbuka lebar.
Kemdian saat ejekan mulai berubah menjadi penghargaan dan rasa acuh menjadi perhatian, para pemimpin dan pembesar Mekah mulai khawatir. Lalu mereka mengadakan pertemuan dan perundingan. Mereka memutuskan bahwa ejekan bukan cara yang tepat dan ampuh untuk menghadapi ancaman perkembangan gerakan baru ini. Akan tetapi, cara yang ampuh adalah dengan kekuatan fisik dan kekuasaan. Mereka memutuskan untuk menjalankan berbagai bentuk aniaya dan boikot sosial.
Pada titik inilah Rasulullah saw dan jemaahnya tidak lagi dipandang sebagai remeh dan gila, tetapi akan dipandang sebagai ancaman terhadap kepercayaan, wibawa, adat - kebiasaan orang Mekah yang selama ini berlaku. Islam menjadi ancaman akan tumbangnya tatanan lama dan akan datangnya tatanan kehidupan baru yang berarti lenyapnya pengaruh dan kekuasaan para pemimpin dan pembesar Mekah yang selama ini ada.
Sekarang Islam menjadi tantangan bagi Mekah dan Mekah menerima tantangan itu, seperti musuh para nabi yang salalu menerima tantangan nabi-nabi mereka. Mereka menjawab kata-kata sopan tidak dengan kata sopan lagi, tetapi dengan memaki dan menganiaya. Pada saat ini, mulai "meletus" perlawanan antara keimanan dan kekafiran; kekuatan syaitan menyatakan perang terhadap lasykar malaikat.
Akan tetapi, orang-orang beriman yang masih kecil, tak mampu melawan serangan-serangan dan keganasan kaum kuffar. Suatu gerakan yang paling keji dan gangguan mulai berkobar. Para perempuan secara biadab. Laki-lakinya disembelih. Budak-budak belian yang telah beriman diseret di atas pasir dan bebatuan panas. Kulit mereka menjadi keras seperti kulit binatang.
Lama kemudian, ketika Islam telah berjaya di mana-mana, salah seorang dari pengikut-pengikut pertama yang bernama Khabbab bin Al-Arat menanggalkan baju untuk badannya. Kawan-kawannya melihat kulitnya keras seperti binatang dan bertanya, mengapa kulitnya begitu. Khabbab tertawa dan menjawab bahwa itu bukan apa- apa; itu hanya bekas yang mengingatkan ke zaman awal ketika budak belian yang masuk Islam dihela sepanjang lorong-lorong Mekkah di atas pasir dan bebatuan yang keras dan panas.
Itulah bagaimana di masa awal Islam, masyarakat dan para pemimpin Mekah mulai menganiaya orang-orang yang menerapkan Islam. Walaupun demikian, mereka telah melebihi keteguhan iman yang luar biasa yang kemudian mereka mendapatkan ganjaran yang luar biasa pula.